LIPUTANMETRONEWS – Minsel- Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Bapak Penatua Frangky Donny Wongkar, SH (FDW) Yang juga sebagai Penatua Pria Kaum Bapak Gereja GMIM Kawangkoan Bawah dan Juga Ketua Pria Kaum Bapak Wilayah Amurang 2 menghadiri Katesisasi Pelayan Khusus (Pelsus) Periode 2022-2026 Tahap 3 yang di selenggarakan oleh Wilayah Amurang 2, Bertempat Mokupa Resort Tombariri, Kabupaten Minahasa Rabu (04/05/2022).
Dengan pembawa materi Ketua BPMS GMIM Pdt. Dr. Hein Arina dan Anggota DPD RI/MPR RI Ir. Stefanus BAN Liow, MAP dengan moderator Ketua Komisi P/KB GMIM Wilayah Amurang Dua Bupati Minsel Pnt. Franky Donny Wongkar, SH.
Sambutan oleh Bapak Bupati Minsel Pnt.Frangky Donny Wongkar, SH semoga pembekalan katekisasi Pelsus Wilayah Amurang Dua tahap 3 ini bisa menumbuhkan rasa cinta dan memiliki GMIM, sehingga pembekalan-pembekalan seperti saat ini sangat dibutuhkan dan peran serta warga GMIM ke depan bisa bersama-sama baik dengan Golongan Gereja atau Golongan Agama yang lain untuk bisa bergandengan tangan dalam menjaga kerukunan dan kekompakan dalam menghadapi tantangan kedepan yang kompleks, Dan Pnt. Frangky Donny Wongkar, SH sangat berterima kasih akan kedatangan pemberi materi yang adalah Ketua Sinode GMIM Pdt. DR. Hein Arina dan Senator Ir. Stefanus BAN Liow, MAP.
Materi pertama yang dibawakan oleh Pdt. DR. Hein Arina sebagai Ketua BPMS GMIM, Tentang pengelolaan dan Kepimpinan Gereja, Berkhotbah dan Pengembalaan.
Dimana Kegiatan katesisasi seperti ini adalah pemberian diri dari seluruh pelsus, dan Pelsus GMIM pilih dengan proses pemilihan langsung yang demokratis, GMIM yang berdiri di atas Tata Gereja, sehingga menjadi Gereja yang kuat dan profesional dalam mengelola management kelembagaan gereja.
Gereja harus ada manajemen, karena management itu bagaimana cara mengatur, mengurus dan mengelola suatu organisasi, karena itulah di bentuk Tata Gereja yang menjadi dasar managemen GMIM saat ini dan itu tidak cukup kalau tidak ada leadership yang kuat dalam menjalankan manajemen itu sendiri.
“Kekuatan GMIM selain secara geografis mempunyai 142 wilayah, 1050 jemaat dan 11.592 kolom juga terletak pada pemberian diri Pelsus yang ada di kolom-kolom, Guru Agama dan para Pendeta, sehingga dasar pengembalaan para Pelsus, Guru Agama dan Para Pendeta adalah Firman Allah di dalam Alkitab dan ini absolute dan mutlak, jangan lupa juga pendekatan pengembalaan paling ampuh adalah keteladanan, karena pengembalaan itu adalah panggilan iman, sehingga Penatua dan Diaken mutlak harus memperoleh wawasan dan pemahaman yang benar mengenai manajemen dan kepemimpinan gereja, berkhotbah, dan penggembalaan, agar dapat dimanifestasikan dalam menunaikan tugas pelayanan gereja”, tutup Pdt. Arina.
“Soal lingkungan hidup warga gereja harus terlibat dalam masalah kebersihan sampah dan penanaman tanaman baik buah atau kayuan di mana pemanasan global semakin tinggi saat ini, Jangan hanya menitikberatkan permasalahan lingkungan hanya kepada pemerintah saja”.tutup Senator Stefanus
Acara di hadiri oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat Wilayah (BPMW) Wilayah Amurang Dua Ibu Pdt. Esther E. Assa, M.Th., Wakil Ketua BPMW Wil. Amurang 2 Pdt. Johanis Lumi, Sekertaris BPMW Wil. Amurang 2 Bpk Pnt. Moody Liow, ST, Para Pendeta Pelayanan Se-wilayah Amurang 2, Pendeta Ketua Jemaat Se-Wilayah Amurang 2 Dan Para Pelsus Se-wilayah Amurang Dua.